Ikuti @fauzinesia

Masuk dan Berkembangnya Islam Masa Permulaan

A.


Sejarah membuktikan bahwa islam telah masuk ke indonesia pada abad ke-7M/IH. Tetapi baru meluas pada abad ke 13M. Peruasan islam ditandai berdirinya kerajaan islam tertua di Indonesia, seperti perlak dan samudra pasai di aceh pada tahun 1292 dan tahun 1297. Melalui pusat-pusat perdadangan didaerah pantai sumatra utara dan melalui urat nadi perdagangan di malaka, agama islam kemudian menyebar ke pulau jawa dan seterusnya ke indonesia bagian timur. Walaupun disana ada peperangan, tetapi islam masuk ke indonesia, dan peralihan dari agama Hindu ke Islam, secara umum berlangsung secara damai.
Masuknya islam ke indonesia ada beberapa pendapat yaitu;
Ada yang berpendapat bahwa sesungguhnya pada abad I H atau VII M. Islam telah masuk ke indonesia melalui saudagar- saudagar Arab yang berdagang di Tiongkok. Dari tanah Arab para saudagar itu menuju ke Tiongkok melalui route; Arab- Malabar- Nicobar- Aceh (pasai di Aceh Utara dan Perlak di Aceh Timur-Malaya- Kamboja- Daratan Tiongkok).
Pendapat ini dikuatkan dengan kenyataan bahwa pada abad ke II Hijrah di Tiongkok telah terdapat gedung- gedung barang ekspor import milik orang- orang islam. Gudang ini terletak di pantai timur daratan Tiongkok.
Adapun pendapat lain, bahwa secara resmi islam masuk ke wilayah indonesia adalah melalui sumatra utara yaitu daerah aceh pada pertengahan abad XII M/ VII H. Pendapat inilah yang banyak diikuti oleh banyak orang, sebab mempunyai beberapa argomentasi yang cukup kuat yaitu;
1. Dalam sejarah’’ Melayu’’ disebutkan bahwa pada pertengahan abad ke XII M, datanglah muballigh Arab ke Aceh kurang lebih 1151 M. Abdul Arief namnya, dalam waktu singkat telah memiliki murid- murid yang kemudian menyebar-luaskan islam ke daerah-daerah di Sumatra.
2. Dalam sejarah aceh, tercatat nama Raja Johan Syah yang di maklumkan secara resmi sebagai sultan aceh yang muslim pada tahun 1205M. Wilayah kerajaannya sampai kesemananjung Tanah Melayu.
3. Pada tahun 1297 M. Tercatat nama sultan Aceh yakni Malik al- Saleh, sebagaimana yang tertera dalam nisannya.
B. Kerajaan- kerajaan Islam Pertama di Sumatera
a. Kerajaan Samudera Pasai
Para ahli sependapat bahwa agama islam sudah masuk ke indonesia (khususnya sumatra) sejak abad ke-7 atau 8 M, meskipun ketentuan tentang tahunnya secara pasti terdapat sedikit perbedaan.
Kerajaan islam di indonesia yang pertama adalah samudera pasai yang didirikan pada abad ke-10 M dengan raja pertamanya al-Malik Ibrahim bin Mahdun. Tapi catatan lain ada yang mengatakan bahwa kerajaan islam pertama di indonesia adalah kerajaan Perlak. Hal ini di kuatkan oleh Yusuf Abdullah Puar, dengan mengutip pendapat seorang pakar sejarah Dr. NA.Baloch dalam bukunya ‘’Advend Of Islam in Indonesia’’. Tapi sayang sekali bukti- bukti kuat yang mendukung fakta sejarah ini tidak banyak ditemukan, terutama menyangkut referensi yang mengarah ke arah itu.
Menurut sumber-sumber bahwa islam sudah berkembang sejak awal abad ke-13 M, didukung oleh berita Cina dan pendapat Ibn Batutah, seorang pengembara terkenal asal Maroko, yaitu; menurut sumber Cina, pada awal tahun 1282 M kerajaan kecil Samudera mengirim kepada raja Cina duta- duta yang yang disebut dengan nama- nama muslim yakni Husein dan Sulaiman. Dan menurut Ibn Batutah bahwa islam sudah hampir satu abad lamanya disiarkan disana. Ia meriwayatkan kesalehan, kerendahan hati, dan semangat keagamaan keagamaan Rajanya yang seperti rakyatnya, mengikuti mazhab Syafi’i. Berdasarkan beritanya pula, kerajaan samudera pasai ketika itu merupakan pusat stadi agama islam dan tempat berkumpul ulama- ulama dari berbagai negeri islam untuk berdikusi berbagai masalah keagamaan dan keduniaan.
b. Kerajaan Aceh Darussalam (1511- 1874) Ketika Kerajaan Islam Pasai mengalami kemunduran, di Malaka berdiri sebuah kerajaan yang diperintah olah sultan Muhammad Syah. Namun kerajaan inipun tidak bisa bertahan lama, setelah mengalami keemasan yaitu ketika sultan Muszaffar Syah (1450) memerintah.Sesudah itu terus mengalami kemunduran. Ia tidak mampu menguasai pengaruh dari luar terutama yang berada di Aceh. Maka sejak itulah Kesultanan di Aceh mulai berkembang.
Kerajaan Aceh Darussalam yang diproglamasikan pada tanggal 12 Zulkaedah 916 H (1511M) abad yang lalu, yang berlandaskan pendidikan islam dan ilmu pengetahuan. Sejak pada saat itu merupakan sumber ilmu pengetahuan dengan serjana- serjananya yang terkenal di dalam dan di luar negeri, sehingga banyaklah orang luar yang datang ke Aceh untuk menuntut ilmu. Bahkan Ibukota Kerajaan Aceh Darussalam terus berkembang menjadi kota Internasional dan menjadi pusat perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
Menurut H.J. de Graaf, Aceh menerima islam dari pasai yang kini menjadi bagian daerah aceh dan pergantian agama diperkirakan terjadi mendekati pertengahan abad ke-14. Menurutnya, kerajaan aceh merupakan penyatuan dari dua kerajaan kecil, yaitu Lamuri dan Aceh Dar Al-Kamal. Ia juga berpendapat bahwa rajanya yang pertama adalah Ali Mughayat Syah.
C. Kerajaan-kerajaan Islam di Jawa
1. Kerajaan Demak
Salah seorang raja Majapahit bernama Sri Kertabumi mempunyai istri yang beragama islam yang bernama Putri Cempak. Kejadian tersebut tampaknya sangat besar pengaruhnya terutama dalam rangka dakwah islam. Dari putri Cempa inilah lahir seorang putra yang bernama Raden Fatah, yang kemudian kita ketahui menjadi Raja Islam pertama di jawa (Demak). Para ahli berpendapat bahwa kerajaan Demak berdiri pada tahun 1478 M. Adapun yang berpendapat, bahwa kerajaan Demak berdiri pada tahun 1518 M. Hal ini berdasarkan, bahwa pada tahun tersebut merupakan tahun berakhirnya masa pemerintahan Prabu Udara Brawijaya VII yang mendapat serbuan tentara Raden Fatah dari Demak. Kerajaan ini berdiri atas prakarsa dari para wali, dimana mereka sepakat untul memilih demak sebagai pusat kegiatan islam.
Kehadiran kerajaan Islam Demak dipandang oleh rakyat Majapahit sebagai cahaya baru yang membawa harapan. Kerajaan islam itu diharapkan sebagai kekuatan baru yang akan menghalau segala bentuk penderitaan lahir batin dan mendatangkan kesejahteraan. Raja Majapahit sudah kenal islam jauh sebelum kerajaan Demak berdiri. Bahkan keluarga raja Brawijaya sendiri kenal islam melalui putri Cempa yang selalu bersikap ramah dan damai.
Dengan berdirinya Kerajaan Islam Demak yang merupakan Kerajaan Islam pertama di Jawa tersebut, maka penyiaran agama Islam makin meluas, pendidikan dan pengajaran Islam pun bertambah maju.
Pelaksanaan Pendidikan Islam di Kerajaan Demak
Pelaksanaan pendidikan dan pengajaran agama Islan di Demak punya kemiripan dengan yang dilaksanakan di Aceh, yaitu dengan mendirikan mesjid tempat-tempat yang menjadi sentral di suatu daerah, di sana diajarkan pendidikan agama di bawah pimpinan seorang Badal untuk menjadi seorang guru, yang menjadi pusat pendidikan dan pengajaran serta sumber agama islam.
Memang antara kerajaan Demak dengan wali-wali yang sembilan atau Walisongo terjalin hubungan yang bersifat khusus, yang boleh dikatakan semacam timbal-balik, da mana sangatlah besar peranan walisongo di bidang dakwah Islam, dan juga Raden Fatah sendiri menjadi raja adalah atas keputusan para Wali dan dalam hal ini para wali tersebut juga sebagai penasehat dan pembantu raja.
2. Kerajaan Pajang
Sultan atau Raja pertama kesultanan ini adalah Jaka Tingkir yang berasal dari Pengging, dilereng Gunung Merapi. Oleh raja Demak ketiga, Sultan Trenggono, Jaka Tingkir diangkat menjadi penguasa di Pajang, setelah sebelumnya dikawinkan dengan anak perempuannya.
Pada tahun 1546, sultan demak meninggal dunia. Setelah itu kerajaan diperintah oleh sultan Adiwijaya. Pada masanya sejarah islam di jawa mulai dalam bentuk baru, titik politik pindah dari posisir (Demak) ke pedalaman.
Sultan Adiwijaya memperluas kekuasaannya di tanah pedalaman ke arah timur daerah medium, dialiran anak sungai bengawan solo yang terbesar. Setelah itu secara berturut-turut ia dapat menundukkan Blora(1554) dan Kediri (1577). Pada tahun 1581, ia berhasil mendapatkan pengakuan sebagai sultan islan dari raja- raja terpenting di jawa-jawa.
3. Kerajaan Islam Mataram (1575-1757)
Kerajaan Demak ternyata tidak bertahan lama, pada tahun 1568 M terjadi perpindahan kekuasaan dari Demak ke pajang. Namun adanya perpindahan ini tidak menyebabkan terjadinya perubahan yang berarti terhadap sistem pendidikan dan pengajaran Islam yang sudah berjalan.
Pelaksanaan Pendidikan dan Pengajaran Agama Islam
Pada zaman kerajaan ini,anak usia sekolah sudah diwajibkan belajar pada tempat- tempat pengkajian kitab-kitab, bagi murid- murid yang telah khatam al-Qur’an. Tempat pengkajiannya disebut posantren. Para santri harus tinggal di asrama yang disebut pondok, di dekat poisantren tersebut.
Kitab- kitab yang diajarkan pada posantren besar itu ialah kitab- kitab besar dalam bahasa Arab, lalu diterjemahkan kata demi kata ke dalam bahasa daerah dan dilakukan secara halaqah. Bermacam- macam agama telah diajarkan seperti; fiqh, tafsir, hadist, ilmu kalam, tasawuf, dan sebagainya.
4. Kerajaan Cirebon
Kesultan cirebon adalah kerajaan islam pertama jawa barat. Kerajaan ini didikan olah sunan Gunung Jati. Diawal abad ke-16, cirebon merupakan sebuah daerah kecil dibawah kekuasaan pakuan pejajaran. Raja pejajaran hanya menempatkan seorang juru pelabuan disana, bernama pangeran Walangsungsang, seorang tokoh yang mempunyai hubungan darah dengan raja pejajaran. Ketika berhasil memajukan cirebon, ia sudah berhasil menganut agama islam.
Sebagai keponakan dari pangeran walangsungsang, sunan gunung jati juga mempunyai hubungan darah dengan raja pejajaran yaitu Prabu Siliwangi, raja sunda yang berkedudukan di pakuan pejajaran, yang nikah dengan Nyi Lara Santang tahun 1422. Dari perkawinannya itu lahirlah 3 orang putra, masing- masing raden walangsungsang, nyi lara satang dan raja sengara. Sunan gunung jati adalah putra dari nyai lara santang dari perkawinannya dengan maulana sultan mahmud dari bani hasyim.
Sunan gunung jati lahir tahun 1448 M dan wafat tahun 1568 M dalam usia 120 tahun. Karena kedudukannya sebagai wali songo, ia mendapat kehormatan dari raja-raja lain di jawa, seperta demak dan pajang. Setelah cirebon resmi berdiri sebagai sebuah kerajaan islam yang bebes dari kekuasaan pejajaran, sunan gunung jati berusaha meruntuhkan kerajaan pejajaran yang masih belum menganut agama islam.
Dari cirebon sunan gunung jati mengembangkan islam ke daerah- daerah lain di jawa barat seperti majalengka, kuningan, kawali(galuh), sunda kelapa, dan banten.
5. Kerajaan Banten
Sejak sebelum islam, ketika masihberada dibawah kekuasaan sunda, banten sudah menjadi kota yang berarti. Pada tahun 1524 atau 1525 M sunan gunung jati dari cirebon, meletakkan dasar bagi pengembangan agama dankerajaan islam serta bagi perdagangan orang- orang islam disana.
Menurut sumber tradisional, penguasa pejajaran di banten menerima sunan gunung jati dengan ramah tamah dan tertarik masuk islam. Ia meratakan jalan bagi kegiatan pengislaman disana. Dengan segara ia menjadi orang yang berkuasa atas kota itu dengan bantuan tentara jawa yang memang dimintanya. Namun menurut berita, penyebaran islam dijawa barat tidak melalui jalan damai. Beberapa pengislaman mungkin terjadi secara sukarela, tetapi kekuasaan tidak diperoleh kecuali dengan menggunakan kekerasan.
Pada tahun 1568, kekuasaan demak diserahkan kepada putranya, Hasanuddin, saat itu kekuasaan demak beralih ke pajang, Hasanuddin memerdekakan banten. Itulah sebabnya oleh tradisi ia dianggap sebagai raja islam yang pertama di banten. Hasanuddin mangkat kira- kira tahun 1570 dan di ganti oleh anaknya Yusuf.
D. Kerajaan Islam Sulawesi
Di sulawesi ada beberapa kerajaan yaitu diantara kerajaan Bone, Gowa dan Tallo. Kerajaan yang pertama menerima islam sebagai agama resmibadalah Gowa dan Tallo. Raja Tallo yang pertama adalah l Mallingkang Deang Manyoari yang terkenal dengan nama sultan Abdullah Awwalul Islam. Kerajaan Gowa dan Tallo adalah merupakan kerajaan yang kembar dan kemudian menjadi nama kerajaan Gowa- Tallo.
Oleh karena itu sultan Abdullah Awwalul Islam, disamping sebagai sultan di Tallo beliau juga menjabat sebagai Mangkubumi kerajaan Gowa. Pada saat itu Gowa diperintah raja l Manggereng Daeng Maurabbia yang telah memeluk agama Islam dan berganti nama sultan Alauddin. Kerajaan Gowa- Tallomenerima islam pada tahun 1605 M dan setahun kemudian hampir seluruh rakyat Gowa- Tallo memeluk agama islam.
Mubaliqh yang berjasa dalam penyebaran islam didaerah itu adalah Abdul Qadir Khatib Tunggal yang berasal dari minangkabau. Raja Gowa-Tallo yang sangat besar pula peranannya dalam penyebaran agama islam, sehingga bukan hanya rakyatnya saja yang memeluk islam, melainkan kerajaan- kerajaan islan disekitar Gowa- Tallo telah banyak yang masuk islam pula. Setelah itu barulah kerajaan Bone serta rakyat yang berada dikerajaan Soppeng, Sidenteng dan Wajo.
E. Kerajaan- kerajaan Islam di Kalimantan
Kerajaan Demak memegang peranan penting dalam memasukkan islam ke kalimantan, dan mulai berkembang setelah berdirinya kerajaan islam dibanjarmasin dibawah pimpinan Sultan Suriansyah. Sebagai kerajaan islam yang pertama, maka perkembangan islam makin maju, masjid- masjid dibangun hampir disetiap desa.
Perkembangan yang sangat menggembirakan, pada tahun 1710 M (tepatnya 13 syafar 1122 H) di zaman kerajaan islam Banjar ke-7 dibawah pemerintahan sultan Tahmilillah (1700- 1748) telah lahir seorang ulama terkenal kemudiannya yaitu Syekh Muhammad Arsyad al Banjary didesa Kalampayan Martapura. Sejak kecil beliau diasuh oleh Sultan Tahmilillah, beliau berstudi di Mekkah sekitar 30 tahun, sehingga beliau terkenal dengan keulamaannya dan kedalaman ilmunya, tidak saja terkenal dikalimantan tapi sampai ke luar negeri, khususnya kawasan asia tenggara.
Syekh Muhammad Arsyad banyak mengarang kitab- kitab agama, diantaranya yang terkenal adalah Kitab Sabilal Muhtadin. Sultan Tahmilillah mengangkat beliau sebagai Mifti besar kerajaan Banjar. Beliau juga mendirikan pondok posantren dikampung dalam pagar, yang sampai sekarang masih terkenal sebutan posantren Darussalam.
Dikalimantan Barat yaitu didaerah Sukanada sejak tahun 1550 M telah berdiri kerajaan islan dan yang menjadi raja adalah orang yang berasal dari jawa. Jadi hal ini merupakan indikasi bahwa sebelum tahun 1550 didaerah kalimantan barat sudah banyak rakyat memeluk agama islam. Adapun sultan yang pertama di sukanada adalah Penembahan Giri Kusuma (1591 M). Sedang sultan Sukanada yang kedua adalah Muhammad Safiuddin (1677 M).


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Islam masuk ke indonesia pada abad I H atau VII M melalui saudagar- saudagar Arab yang berdagang di Tiongkok melalui Rote: Arab- Malabar- Nikobar- Aceh(pasai di aceh utara dan perlak di aceh timur- Malaya- Komboja- Daratan Tiongkok). Tetapi baru meluas pada abad ke-13 M. Perluasannya di tandai dengan berdirinya kerajaan islam tertua di indonesia, yaitu kerajaan samudera pasai dan kerajaan perlak pada tahun 1292 dan 1297.
Kerajaan- kerajaan yang ada di Indonesia di antaranya adalah
1. Kerajaan islam yang pertama di sumatera yaitu, samudera pasai dan perlak, kerajaan aceh darussalam
2. Kerajaan islam di pulau jawa yaitu, kerajaan demak, pajang, mataram, cirebon,dan banten
3. Kerajaan islam di sulawesi yaitu kerajaan gowa- tallo, bone, wajo,soppeng dan lawo
4. Kerajaan islam di kalimantan yaitu kerajaan banjar di kalimantan selatan, kerajaan kutai di kalimantan timur.


DAFTAR PUSTAKA
Yatim, Badri. 1993. Sejarah Peradaban Islam, PT Raja Grapindo Persada, Jakarta
Hasbullah. 1995. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, PT Raja Grapindo Persada, Jakarta
Rasyidi, Badri. 1987. Sejarah peradaban Islam, CV. ARMIKO, Bandung

ARTIKEL TERKAIT:

Post a Comment

Mari kasih komentar, kritik, dan saran. Jangan lupa juga isi buku tamunya. :D

NB: No Porn, No Sara', No women, No cry

Cari disini

Cerita² Enonk

#Pengunjung

Instagram